Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

SEMUA KATEGORI

Artikel Terpopuler

Mahasiswa KPPM STIE WIKARA Purwakarta menyelenggarakan program "Pelayanan Publik Terpadu Akta Kelahiran, e-KTP, dan IKD"

Mahasiswa KPPM STIE WIKARA Purwakarta menyelenggarakan program "Pelayanan Publik Terpadu Akta Kelahiran, e-KTP, dan IKD" sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat. Acara ini dirancang untuk mempermudah warga dalam mengurus dokumen penting seperti akta kelahiran, e-KTP, dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dalam satu tempat dan waktu yang efisien. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan sah. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud dari semangat pengabdian dan kepedulian sosial para mahasiswa terhadap kebutuhan administrasi publik yang seringkali memerlukan waktu dan usaha yang cukup besar. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KPPM STIE WIKARA Purwakarta bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran dan akurasi proses pelayanan. Warga yang datang dapat langsung mengurus pembuatan atau pembaruan akta kelahiran, e-KTP, dan IKD dengan panduan dan bantuan langsung dari para mahasiswa dan petugas resmi. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Purwakarta dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan yang cepat, akurat, dan efisien. Para mahasiswa juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman mereka dalam bidang pelayanan publik serta mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakat luas. Mahasiswa KPPM STIE WIKARA Purwakarta menyelenggarakan program "Pelayanan Publik Terpadu Akta Kelahiran, e-KTP, dan IKD" sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat. Acara ini dirancang untuk mempermudah warga dalam mengurus dokumen penting seperti akta kelahiran, e-KTP, dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dalam satu tempat dan waktu yang efisien. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan sah. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud dari semangat pengabdian dan kepedulian sosial para mahasiswa terhadap kebutuhan administrasi publik yang seringkali memerlukan waktu dan usaha yang cukup besar. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KPPM STIE WIKARA Purwakarta bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran dan akurasi proses pelayanan. Warga yang datang dapat langsung mengurus pembuatan atau pembaruan akta kelahiran, e-KTP, dan IKD dengan panduan dan bantuan langsung dari para mahasiswa dan petugas resmi. Melalui program ini, diharapkan masyarakat Purwakarta dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan yang cepat, akurat, dan efisien. Para mahasiswa juga diharapkan dapat memperkaya pengalaman mereka dalam bidang pelayanan publik serta mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakat luas.

Penerimaan Mahasiswa KPPM STIE WIKARA di Desa Nangewer

Desa Nangewer, yang terletak di Kecamatan Darangdan, pada tanggal 02 Juli 2024 menyambut kedatangan mahasiswa yang akan melaksanakan program Kuliah Pengabdian Pada Masyarakat (KPPM). Program KPPM ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, di mana mereka akan tinggal dan bekerja sama dengan warga desa selama beberapa waktu untuk melaksanakan berbagai proyek yang bermanfaat. Kedatangan para mahasiswa KPPM disambut dengan hangat oleh masyarakat Desa Nangewer. Para mahasiswa ini diharapkan dapat membawa energi baru, ide-ide segar, dan semangat muda yang akan membantu memajukan desa dalam berbagai aspek. Kepala Desa Nangewer, Bapak Asep Munajat dalam sambutannya, menyatakan harapannya bahwa program ini dapat menjadi wadah untuk berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan antara mahasiswa dan warga desa. Program KPPM di Desa Nangewer akan fokus pada beberapa bidang utama, seperti Ekonomi, kesehatan, dan sosial masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga akan terlibat dalam proyek pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mereka akan bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal, seperti pengrajin rengginang dan produsen tas Callist, untuk membantu meningkatkan kualitas produk, pemasaran, serta manajemen usaha. Melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, diharapkan UMKM di Desa Nangewer dapat berkembang lebih pesat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi aktif dari warga desa juga sangat diharapkan dalam program ini. Mahasiswa KPPM bukan hanya datang untuk memberikan bantuan, tetapi juga belajar dari masyarakat tentang kearifan lokal, budaya, dan kehidupan sehari-hari di Desa Nangewer. Interaksi yang harmonis antara mahasiswa dan warga desa diharapkan dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan memperkaya kedua belah pihak. Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, program KPPM di Desa Nangewer diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Keberhasilan program ini tidak hanya tergantung pada usaha para mahasiswa, tetapi juga dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat desa.

Rengginang khas Desa Nangewer Menggali potensi UMKM lokal

Desa Nangewer, yang terletak di Kecamatan Darangdan, telah lama dikenal sebagai salah satu penghasil rengginang berkualitas di wilayah tersebut. Rengginang, yang merupakan camilan tradisional berbahan dasar beras ketan, telah menjadi ikon kuliner yang dihasilkan oleh para pengrajin lokal. UMKM Rengginang Desa Nangewer memulai perjalanan mereka sejak 2020 dari skala rumahan. Dengan semangat dan dedikasi, para pengrajin lokal mulai memproduksi rengginang dengan menggunakan resep otentik hasil sendiri, mereka mengolah beras ketan dengan teknik tradisional.  Kreativitas para pelaku UMKM di Desa Nangewer tidak berhenti di sana. Mereka terus berinovasi sehingga inovasi yang dihasilkan bisa menarik perhatian pasar yang lebih luas, dari dalam hingga luar daerah. Melalui komitmen dan kerja keras, UMKM Rengginang Desa Nangewer telah menjadi contoh sukses pemberdayaan ekonomi lokal. Mereka tidak hanya menjaga kelestarian kuliner tradisional, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan segala potensinya, UMKM Rengginang Desa Nangewer terus berupaya untuk mempertahankan kualitas dan keunikan produk mereka. Harapannya, rengginang dari Desa Nangewer dapat semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat luas, serta menjadi salah satu kebanggaan kuliner Indonesia.

Tas Callist Ikon UMKM Desa Nangewer di Era Digital

Di Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan, terdapat sebuah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang telah berhasil mengukir prestasi di industri fashion lokal. Tas Callist, nama brand yang telah dikenal banyak orang, memproduksi berbagai jenis tas berkualitas tinggi yang menggabungkan keindahan desain dengan keahlian tangan pengrajin lokal. Tas Callist memulai perjalanan bisnisnya dari skala rumahan. Didirikan oleh owner yang bernama Bapak Dadan pada tahun 2017.Brand Callist diambil dari nama anaknya yang bernama Callista.  Dengan mengedepankan bahan-bahan lokal berkualitas serta desain yang fungsional, Tas Callist berhasil mencuri perhatian pasar lokal. Seiring berjalannya waktu, UMKM Tas Callist mulai melihat peluang untuk mengembangkan pasar mereka melalui platform digital.  Keberadaan e-commerce memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan Tas Callist. Penjualan yang awalnya hanya mengandalkan pasar lokal, kini meluas hingga ke berbagai daerah di Indonesia. Platform e-commerce memungkinkan mereka untuk menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan omset secara signifikan. Tidak hanya itu, Tas Callist juga memberdayakan masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja. Melalui program-program pemberdayaan, mereka berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Nangewer dan sekitarnya. Keberhasilan UMKM Tas Callist adalah bukti nyata bahwa dengan kreativitas, dedikasi, dan pemanfaatan teknologi, usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang pesat. Melalui e-commerce, Tas Callist telah membuktikan bahwa produk lokal dapat bersaing di pasar global. Dengan segala pencapaiannya, Tas Callist terus berkomitmen untuk mempertahankan kualitas produk dan mengembangkan inovasi baru. Harapannya, Tas Callist tidak hanya menjadi kebanggaan Desa Nangewer, tetapi juga menginspirasi UMKM lain untuk berani bermimpi dan berusaha mencapai kesuksesan.

Gebyar Satu Muharram di Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan

Desa Nangewer setiap tahunnya selalu merayakan Satu Muharram dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Perayaan ini menandai Tahun Baru Islam dan menjadi kesempatan bagi warga untuk memperbarui niat, dan mempererat hubungan sosial. Pawai Obor Pada malam Satu Muharram, acara dimulai dengan pawai obor yang melibatkan hampir seluruh warga desa. Pawai dimulai dari balai desa dan berkeliling ke beberapa titik penting di desa. Obor yang menyala menerangi malam, menciptakan pemandangan yang indah dan penuh makna, melambangkan cahaya Islam yang menerangi kehidupan. Makna Satu Muharram bagi Warga Desa Perayaan Satu Muharram di Desa Nengewer bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki makna yang dalam. Ini adalah waktu untuk refleksi, mengingat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang menjadi awal peradaban Islam yang mulia. Bagi warga Desa Nengewer, Satu Muharram adalah saat yang tepat untuk memperbarui komitmen dalam menjalankan ajaran agama, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat hubungan sosial. Semua kegiatan ini mencerminkan keinginan kuat warga untuk menjaga dan melestarikan tradisi Islam serta memupuk rasa kebersamaan di masyarakat Setiap tahun merayakan Satu Muharram dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Perayaan ini menandai Tahun Baru Islam dan menjadi kesempatan bagi warga untuk memperbarui niat, dan mempererat hubungan sosial. Pawai Obor Pada malam Satu Muharram, acara dimulai dengan pawai obor yang melibatkan hampir seluruh warga desa. Pawai dimulai dari balai desa dan berkeliling ke beberapa titik penting di desa. Obor yang menyala menerangi malam, menciptakan pemandangan yang indah dan penuh makna, melambangkan cahaya Islam yang menerangi kehidupan. Makna Satu Muharram bagi Warga Desa Perayaan Satu Muharram di Desa Nengewer bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki makna yang dalam. Ini adalah waktu untuk refleksi, mengingat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang menjadi awal peradaban Islam yang mulia. Bagi warga Desa Nengewer, Satu Muharram adalah saat yang tepat untuk memperbarui komitmen dalam menjalankan ajaran agama, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat hubungan sosial. Semua kegiatan ini mencerminkan keinginan kuat warga untuk menjaga dan melestarikan tradisi Islam serta memupuk rasa kebersamaan di masyarakat.